Cerpen.
Bara yang benar-benar membara.
Aku tinggal dipemukiman padat penduduk. Aku manusia bodoh. Ya aku tidak bersekolah. Kalau kalian liat aku, cowok dengan tubuh legam dan banyak guratan-guratan di kaki. Aku masih 16 tahun, dan aku tidak bersekolah. Ya, aku sudah bilang tadi, dan sepertinya aku akan terus-terusan bilang kepadamu. Aku tidak bersekolah, aku tidak bersekolah, aku tidak pernah bersekolah dan aku tidak akan pernah bersekolah.
Semua berawal dari ayah yang baik hati, yang rela direpotkan oleh aku selama satu tahun. bagaimana dengan 15 tahun lainnya? Aku ternyata dibuang. Bagaimana aku tahu? Entahlah. Masih ada peri kota yang mau mengasuhku, katanya aku menguntungkan. Dia bisa dapat uang dari aku walau dengan cara meminta-minta.
Dan sekarang aku meneruskan pekerjaan peri kota itu. Mengamen. Di bawah jembatan TB Simatupang aku goyangkan tangan-tanganku yang lusuh, berharap bisa goyang-goyangkan apa yang ada di atasku. Mengapa? Supaya mobil-mobil bisa berjatuhan dan penumpangnya melihat aku. YA AKU. Aku butuh perhatian, karena aku tidak pernah mendapatkan itu.
Satu lagi. Aku identik dengan api. Paling tidak seminggu sekali ada saja api, yang ganas, besar dan mematikan. AKu membencinya, sungguh. Ibuku mati disitu, peri kota juga mati disitu, di mana sesuatu yang membara hidup, Api. Dan aku semakin benci ketika tahu kalau namaku adalah Bara, jadi aku tak pernah memakai nama itu. Aku lebih suka dipanggil Bono.
"Bon. Dapet berapa lu hari ini?"
"Goceng"
"Untung banget lu! Gue cuma dua rebu, bagi dong rahasianya"
Aku cuma bisa tersenyum miris. Aku tahu rahasianya. "Penampilan lo sederhanain dikit, kayak gue"
Aku cuma bisa tersenyum miris. Aku tahu rahasianya. "Penampilan lo sederhanain dikit, kayak gue"
"Najis! Kagak ah! Pang men! Anak pang gua! Lu? Yailah anak cupu aja lu belaga"
Dia pun pergi. Cupu? mungkin memang, dan aku masih tidak mengerti mengapa anak-anak seperti mereka malah lebih cepat dapat pacar. Kata orang, pacar bisa memberikan perhatian. Dalam lamunan aku tiba-tiba asap metromini, asap rejeki.
Bersambung di posting berikutnya *ps: tugas numpuk soalnya :p*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar